Bahaya Penebangan Hutan bagi Perubahan Iklim Global


Bahaya Penebangan Hutan bagi Perubahan Iklim Global memang merupakan masalah yang semakin mengkhawatirkan. Penebangan hutan yang tidak terkendali dapat menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan dan juga iklim global.

Menurut data dari World Wildlife Fund (WWF), penebangan hutan menyumbang sekitar 15% dari emisi gas rumah kaca global setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh proses pembakaran hutan yang menghasilkan karbon dioksida ke atmosfer. Para ahli lingkungan juga menekankan bahwa penebangan hutan dapat mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap karbon dioksida dari udara.

Direktur Eksekutif Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak, mengatakan bahwa “Penebangan hutan yang tidak terkendali akan berdampak pada perubahan iklim global yang semakin ekstrem. Kita harus segera mengambil tindakan untuk melindungi hutan-hutan kita agar dapat meminimalisir dampaknya terhadap iklim global.”

Selain itu, penebangan hutan juga dapat menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan, serta meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Hal ini juga disebutkan dalam laporan terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian hutan dalam upaya mengatasi perubahan iklim global. “Hutan merupakan penyerap karbon alami yang sangat efektif. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama menjaga hutan kita agar dapat terus berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujarnya.

Dengan demikian, kesadaran akan bahaya penebangan hutan bagi perubahan iklim global harus terus ditingkatkan. Upaya pelestarian hutan dan pengelolaan yang berkelanjutan harus menjadi prioritas bagi semua pihak demi menjaga keseimbangan ekosistem dan iklim global yang berkelanjutan.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa